Jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari oleh masyarakat khususnya indonesia. Buah jeruk selalu tersedia sepanjang tahun, tak heran banyak spesies jeruk yang terus meningkat seperti jeruk keprok, jeruk bali, jeruk manis, jeruk medan, jeruk nipis, jeruk purut dan masih banyak jenis jeruk lainnya ( Trubus, 2003 ).
Jeruk bali merupakan jenis buah dengan nama
latinCitrus maxima atau Citrus grandis. Jeruk berkulit tebal ini bernama pomelo
di pasar internasional. Di Indonesia, buah ini banyak ditemui saat musim panen
di bulan Juni hingga Agustus.
Sampai saat ini asal mula jeruk bali masih menjadi
teka-teki. Namun yang pasti saat ini salah satu lokasi budidaya jeruk bali yang
terkenal bukan Bali, melainkan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Di Pati, warga
menyebutnya jeruk bali madu. Karena rasanya yang manis, jeruk bali madu banyak
dikonsumsi secara langsung.
Tabulampot Jeruk |
Sistem budidaya tabulampot memberikan
banyak keuntungan terutama hobi bagi tanaman buah, yang tinggal di daerah
perkotaan dan bagi pemilik lahan sempit yang ingin menanam tanaman buah.
Keuntungan tersebut antara lain: dapat memanfaatkan halaman atau lahan sempit,
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak akan merusak tanaman di sekitarnya,
kebutuhan unsur hara dan air dapat di penuhi secara optimal dan efisien,
pemborosan pupuk dapat di minimalisir karena pemberiaannya sesuai dengan
kebutuhan dan dapat di manfaatkan seluruhnya oleh tanaman, system drainase
lebih mudah di terrapkan sehingga tidak terjadi kelebihan air, mudah dalam
perawatannya terutama penanggulangan hama dan penyakit sehingga akan di
hasilkan tanaman yang sehat, menciptakan ekosistem yang sehat dan indah, lebih
mudah di pindahkan tanpa resiko tanaman mengalami kematian, dapat di nikmati
keindahannya, menanggulangi kecendrungan punahnya beberapa jenis tanaman buah,
sumber gizi dan vitamin bagi keluarga, merupakan sumber penghasilan dan
pendapatan bagi pekebun, mudah dalam pengaturan masa berbunga dan berbuah
sehingga akan di peroleh kontuinitas produksi sepanjang tahun ( H, Endah Joesi,
2001 ). Selain itu pot yang di gunakan beranekaragam bentuk tergantung dari
jenis tanaman,umur tanaman, dan ukuran tanaman yang akan di budidayakan.
Jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang
paling banyak digemari oleh masyarakat khususnya indonesia. Buah jeruk selalu
tersedia sepanjang tahun, tak heran banyak spesies jeruk yang terus meningkat
seperti jeruk keprok, jeruk bali, jeruk manis, jeruk medan, jeruk nipis, jeruk
purut dan masih banyak jenis jeruk lainnya ( Trubus, 2003 ).
Jeruk bali merupakan jenis buah dengan nama
latinCitrus maxima atau Citrus grandis. Jeruk berkulit tebal ini bernama pomelo
di pasar internasional. Di Indonesia, buah ini banyak ditemui saat musim panen
di bulan Juni hingga Agustus.
Sampai saat ini asal mula jeruk bali masih menjadi
teka-teki. Namun yang pasti saat ini salah satu lokasi budidaya jeruk bali yang
terkenal bukan Bali, melainkan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Di Pati, warga
menyebutnya jeruk bali madu. Karena rasanya yang manis, jeruk bali madu banyak
dikonsumsi secara langsung.
Sistem budidaya tabulampot memberikan
banyak keuntungan terutama hobi bagi tanaman buah, yang tinggal di daerah
perkotaan dan bagi pemilik lahan sempit yang ingin menanam tanaman buah.
Keuntungan tersebut antara lain: dapat memanfaatkan halaman atau lahan sempit,
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak akan merusak tanaman di sekitarnya,
kebutuhan unsur hara dan air dapat di penuhi secara optimal dan efisien,
pemborosan pupuk dapat di minimalisir karena pemberiaannya sesuai dengan
kebutuhan dan dapat di manfaatkan seluruhnya oleh tanaman, system drainase
lebih mudah di terrapkan sehingga tidak terjadi kelebihan air, mudah dalam
perawatannya terutama penanggulangan hama dan penyakit sehingga akan di
hasilkan tanaman yang sehat, menciptakan ekosistem yang sehat dan indah, lebih
mudah di pindahkan tanpa resiko tanaman mengalami kematian, dapat di nikmati
keindahannya, menanggulangi kecendrungan punahnya beberapa jenis tanaman buah,
sumber gizi dan vitamin bagi keluarga, merupakan sumber penghasilan dan
pendapatan bagi pekebun, mudah dalam pengaturan masa berbunga dan berbuah
sehingga akan di peroleh kontuinitas produksi sepanjang tahun ( H, Endah Joesi,
2001 ). Selain itu pot yang di gunakan beranekaragam bentuk tergantung dari
jenis tanaman,umur tanaman, dan ukuran tanaman yang akan di budidayakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar